Uneg2 ini sebenarnya sudah aku tulis 5 (lima) tahun yang lalu... Waktu itu hanya aku berikan kepada orang-orang tertentu saja, dan pada beberpa personil disalah satu radio swasta yang aku anggap aspiratif, responnya cepat, dan mau menyalurkan GELEGAK UNEG-UNEG saya pada saluran yang PAS
Inilah uneg2 ku yang sekarang aku bagi pada para sahabat semua...
Luis Sullivan arsitek besar dari Chicago USA pernah mengatakan :
SETIAP SOAL ATAU PERMASALAHAN SUDAH MENGANDUNG DALAM DIRINYA SENDIRI PENYELESAIAN SOALNYA.
Setiap soal/permasalahan minta jawaban atau solusinya . Dan jawaban atau solusinya sebenarnya sudah tersedia (meski masih terselubung ) didalam soal/permasalahan itu sendiri.
Kesulitan kita biasanya adalah bahwa kita cenderung untuk lebih suka mendengarkan keinginan dan nafsu kita sendiri. Selubung itulah yang paling sulit kita kuak, kita buka dan kita “petani” untuk mendapatkan jawaban/solusinya.
Contoh yang pernah diberikan oleh alm Romo Dipl Ing YB Mangunwijaya. “empu”nya arsitektur Indonesia adalah :
Kita lebih senang menjiplak produk orang lain, tanpa bertanya dulu situasi kondisi yang ada. Lalu kita mulai mendikte harus begini harus begitu.. Terlalu malas bertanya pada alam sekeliling, kepada bahan yang ada potensi atau kemampuan yang mungkin. Misalnya kehidupan iklim panas lembab diberi jas setelan wool dengan dasi yang mencekik.
Bangunan yang serba rapat. Yang lebih mengandalkan Ac. Padahal masih dimungkinkan untuk memanfaakan factor alam, tapi karena kecenderungan menjiplak yang besar itulah yang seringkali mengalahkan segalanya.
Contoh yang sedang kita hadapi saat ini yang cukup menggelikan juga:
Prilaku dari para Partai dengan Program-programnya, khususnya kegiatan kampanye.
Kenapa baru sekarang mereka mencari tahu keinginan-keinginan masyarakat? (Seperti yang diungkapkan oleh seorang pengasuh salah satu program di radio swasta di Surabaya Kelana Kota pagi Senin 15 Maret 2004 bahwa ada partai yang bertanya tentang apa yang akan dilakukan dalam kampanye sekarang. )
Kan aneh. Wong radio tersebut sudah bertahun-tahun, berbulan-bulan, berhari-hari, berjam-jam bermenit-menit berdetik-detik senantiasa menyajikan bisikan, omelan, keluhan, teriakan dari masyarakat yang mayoritas cukup kritis. Belum lagi media lain. Seperti Koran, televisi daerah, maupun nasional. Kuping mereka, mata mereka para kontestan/caleg selama ini dikemanakan? Bagaimana mereka akan dapat menyerap aspirasi rakyat dan mencarikan solusinya? Wong masalahnya sendiri ndak tahu. Bagaimana nantinya mereka akan dapat mewakili bahkan memimpin negeri ini? Jangan menyepelekan masalah kecil. Masalah yang besar, mulainya juga dari masalah kecil.
Dan dengar-dengar lagi. Para rakyat kecil (tukang becak) dieksploitasi? Dijadikan komoditi? (sekali lagi istilah tepatnya kurang tahu). Mereka para rakyat kecil dijadikan kendaraan (bukan becaknya saja), tapi dimanfaatkan dengan memberikan iming2 (meski sifatnya sesaat), dan bukannya mendidik mereka untuk mulai bisa mengungkapkan hati nuraninya. Mereka mau kampanye bukan karena memang terpanggil karena hati nuraninya, tapi seolah-olah direnggut hati nuraninya, melalui kelemahan mereka, yakni “perut”
Padahal banyak sekali yang bisa kita jawab kalau kita tahu permasalahan yang ada.
Sebagai misal :
Sebelum kampanye buat planning yang tentunya konsepnya harus disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi masyarakat yang ada.
Sebaiknya biaya-biaya kampanye lebih diarahkan bukan untuk “foya2” sesaat, tapi untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfat.
Bukan Cuma untuk ’NAMPANG’ dengan POSTER FOTO2 BESAR dijalanan. Yang tidak tahu JUNTRUNGANnya dan apa mangsud dan tujuannya......Kok kayak IKLAN SABUN dan KECAP aja.... Mereka malah BERSAING dengan IKLAN PROVIDER2 GSM, BESAR2AN FOTO tapi TIDAK JELAS PROGRAM yang SUDAH, SEDANG dan akan dilakukan.........
Disamping buang-buang uang yang tidak bermanfaat, juga BIKIN SEPET MATA, MERUSAK LINGKUNGAN
Anehnya IDE2 yang TIDAK KREATIF ini kenapa justru BANYAK FOLLOWER alias pengikutnya ya? Contohnya PEMASANGAN BENDERA PARTAI dipohon-pohon tinggi dan besar. Selain MERUSAK PEMANDANGAN, bendera-bendera yang terbuat dari kain itu karena terkena panas dan hujan yang terus menerus akhirnya sobek dan lapuk, dan jadi sampah diatas pohon...........
Kenapa tidak membuat PROGRAM-PROGRAM yang JELAS ya...Seperti membuat poling, atau survey bisa tertulis, bisa wawancara atau membuat questionair untuk disebar luaskan ke masyarakat untuk menjaring PERMASALAHAN apa yang sedang dihadapi masyarakat. Dari lingkup kecil, hingga besar..
Toh alat komunikasi dan teknologi semakin canggih. Jadi masalah yang ada semakin dapat kita ketahui.
Nah dari hasil survey inilah (sekali lagi jauh-jauh hari sebelum kampanye) carilah solusinya untuk penyelesaiannya.
Kita berbuat, bisa melalui apa saja. Melalui masukan , baik itu tulisan, ucapan, dan langsung terjun dilapangan. Juga melalui konsep-konsep atau ide-ide.
Semoga tulisan ini akan memberikan manfaat.
Kalau sekarang dianggap terlambat, semoga apa yang saya ungkapkan melalui tulisan ini dapat dipergunakan waktu yad, atau dipergunakan untuk tahap-tahap selanjutnya.
Unik wardhono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar