
DELEMA BECAK
Seingat saya, BECAK pernah jadi DELEMA SOSIAL NASIONAL dinegeri TERCINTA Indonesia…… Jika jarak tempuh dekat, maka becak masih bisa dikategorikan MANUSIAWI , kedua pihak sama-sama diuntungkan. Abang becak dapat kompensasi pembayaran dari penumpangnya, sipenumpang tidak capai sampai ditempat tujuannya. Dan yang lebih positif lagi adalah TIDAK terjadi PENCEMARAN terhadap lingkungan. Abang becak sehat, lingkungan bersih, penumpang tidak capai.
Yang jadi PERMASALAHAN adalah, jika jarak yang ditempuh cukup jauh, maka tentunya sangatlah TIDAK MANUSIAWI. Sipenumpang enak – enak an duduk, sedang siabang becak ngos – ngosan menyayuh becaknya. Belum lagi jika harus melewati jalan menanjak dan harus melewati tengah kota, dengan lalu lintas yang cukup ramai.
Makanya pada waktu itu diJakarta, mulai diberlakukan BEBAS BECAK, dan sebagai penggantinya, agar disebut manusiawi, (abang becak tidak menjadi pengangguran dan tidak perlu ngos – ngosan menggenjot becaknya) , amaka dimunculkanlah BEMO, HELICAK dan sebangsanya......
Yang terakhir ini memang lebih MANUSIAWI, tetapi..... akan memunculkan EMISI GAS BUANG yang tentunya akan mencemari lingkungan......
Adakah PENYELESAIAN yang lebih baik?
UPW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar