BATIK YANG MENJANJIKAN
By : Uniek Praptiningrum,W
Kata Kunci : Niat,Gali Potensi,Manfaatkan Peluang, Percaya Diri, Doa
Abstraksi :
Suka atau tidak, ratifikasi perdagangan bebas ASEAN dan China melalui Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2004 merupakan keniscayaan. Pemerintah optimistis kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dapat digenjot meski ada saja pengusaha yang khawatir dengan liberalisasi ini dengan berbagai argumennya.
Dalam kondisi tidak ada pilihan/terjepit, umumnya manusia menjadi kreatif. Namun demikian, kreatifitas yang dilakukan dalam ketergesa-gesaan, maka hasilnya menjadi kurang maksimal. Sebaliknya kreatifitas jika dilakukan justru dalam kondisi yang cukup waktu/tidak dalam kondisi terjepit, akan didapatkan hasil yang sangat maksimal. Untuk itulah, dalam rangka mengantisipasi segala keadaan, termasuk Perdagangan Bebas sebagaimana Asean China Free Trade Area (ACFTA). Maka dalam lingkup kecil, hendaknnya setiap pribadi dinegeri tercinta Indonesia ini sebaiknya sedini mungkin mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Segala sesuatu didunia ini pasti ada penyeimbangnya.. United Nation Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) hari Jumat 2/10/2009 menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia. Hari yang dinanti-nantikan oleh seluruh penduduk ini pun dijadikan sebagai hari batik.. maka batik bisa dijadikan sebagai salah satu komoditi yang bisa dijadikan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi perekonomian Indonsia. dari lingkup terkecil pribadi, keluarga, lingkungan hingga industri pada lingkup yang lebih besar lagi. Dari batik sangat banyak dibutuhkan tenaga-tenaga profesional hingga tenaga-tenaga kasar. Produk batik, memang bisa diklasifikasikan menjadi beberapa segmentasi dari macam kehalusannya, maupun pasar. Misalnya, untuk batik tulis, bisa diklasifikasikan sebagai produk kerajinan, dimana untuk menghasilkannya, dibutuhkan tenaga yang cukup mumpuni dibidang kerajinan tangan, dituntut ketekunan dan ketelitian, dan selera art yang cukup tinggi, untuk mendapatkan kekhasan dari produk yang dihasilkan. Batikpun juga bisa dijadikan produksi masal, pada tingkat klasifikasi printing. Dengan semakin boomingnya batik dewasa ini disatu sisi, ditunjang oleh kelebihan batik akan kemungkinan diproduksinya batik baik sebagai produk kerajinan, maupun produk masal, bisa berupa bahan baju maupun pakaian jadi, dan produk-produk lainnya seperti bed cover, taplak meja dan produk-produk lain, dari yang segmen pasar paling bawah hingga tinggi. Maka Batik bisa dijadikan peluang tidak saja emas, tapi harta karun yang tidak ternilai harganya, yang semakin digali akan semakin memberikan peluang tenaga kerja yang sangat banyak jumlahnya, dari tenaga pembatik, penjahit, dan masih banyak lagi..
Untuk komoditi ekspor/pemenuhan dalam negeri sendiri saja, jika batik dianjurkan untuk seragam sekolah, seragam kantor dan lain-lain sudah dibutuhkan sekitar 170 jutaan /orang/baju (asumsi 50% dari seluruh penduduk di Indonesia).Bisa Belum lagi untuk kegiatan-kegiatan lain dan jika diekspor keluar negeri.
Surabaya, januari 2010-02-08
UPW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar