
SUARA SENDU PRITGANTIL….
Puspaningati perempuan setengah baya yang masih bugar dan cantik itu, . lagi-lagi mendengar suara tit…tit..tit…titiiiiiiiiit tit tititiiiiiiit……… Suara itu menyiratkan suatu kesedihan.......Burung itu dikenal Puspa dengan nama Pritgantil dari almarhumah eyang puterinya, disaat kanak-kanak Puspa...
Ada banyak suara burung yang masing-masing seolah menyiratkan sesuatu. Ada suara burung hantu yang terkesan mencekam. Burung parkit yang berkesan ramai, cerewet dan ceria...Burung tekukur yang klasik, mengesankan kuno mengingatkan akan ”priyayi-priyayi Jawa” jaman dahulu, Burung Kulik, dengan suara kulik....kulik tuuuu......yang menurut para sesepuh pertanda akan ada maling atau pencuri didekat-dekat burung tadi bersuara (apalagi jika bertengger dipohon-pohon didekat-dekat rumah).. Dan masih banyak lagi suara burung, yang sekali lagi memberikan kesan tersendiri bagi yang mendengarnya. Tuhan Sang PENCIPTA langit dan bumi ini, memang benar-benar LUAR BIASA.......Burungpun dari macam dan suaranya kalau dihitung mungkin bisa ribuan, bahkan jutaan...
Kalau mendengar suara burung pritgantil Puspa selalu memberitahukannya pada suaminya, anak-anaknya, bahkan kakak dan saudara-saudara dekatnya. Baik secara langsung, jika suami atau anak-anaknya sedang ada dirumah, atau tidak sedang kekantor atau tidak sedang keluar kota atau ke Luar Negeri. Atau jika sedang berjauhan, pasti diberitahukannya via sms atau telpun.
Puspa termasuk perempuan modern yang berpendidikan tinggi, sehingga cara berpikirnyapun adalah cara berpikir oarng yang berpendidikan. Bahkan banyak hal yang dia analisis dengan logika, bukan takhayul.
Puspa muda atau Puspa remajanya bahkan dinilai teman-teman lelakinya sebagia PEREMPUAN KURANG BERPERASAAN alias PEREMPUAN ”LOGIS”. Karena Puspa lebih banyak menggunakan logika berpikirnya dibanding perasaan atau emosinya, termasuk sikapnya terhadap lelaki.....
Selalu saja kejadian-kejadian yang dia alami dievaluasi dan dianalisa dengan logika.
Hong Sui, Feng Suipun dinilai Puspa sebagai ILMU PENGETAHUAN yang bisa dilogikan, dibanding sekedar KEPERCAYAAN atau TAKHAYUL. Contohnya, dia berpendapat, sangatlah logis, jika dalam Feng Sui dianjurkan tidak menempatkan closet menghadap langsung kepintu kamar mandi. Menurut Puspa, closet yang diletakkan tepat menghadap kepintu masuk kamar mandi, jelas sangat mengganggu, baik dari gangguan pandangan yang kurang sedap, jika pintu dalam kondisi terbuka, dan gangguan bau, apalagi jika itu di Indonesia, yang mayoritas kamar kecil didisain sebagai kamar mandi basah, dimana masih menggunakan air sebagai bilasnya.
Tapi, khusus yang satu ini, tentang pritgantil ini, Puspa masih belum menemukan LOGIKA nya.......Setiap sehabis mendengar suara burung pritgantil , baik itu jarak jauh apalagi jarak dekat, maka sebentar kemudian, Puspa akan menerima berita duka, yakni salah seorang kerabat dekatnya meninggal dunia. Entah teman, atau saudara. Semakin dekat suara burung pritgantil itu didengar, maka semakin dekat atau semakin KENAL DEKAT pula Puspa pada yang meninggal tersebut.
Itu berpuluh-puluh kali terjadi.
Suatu ketika burung pritgantil itu jelas-jelas nangkring dipohon kersen dibelakang rumahnya dan berbunyi tit...tit..tiit.tiiiiiit..titti.tit... Tidak lama kemudian
ibu Margono, tetangga tiga rumah dari rumahnya ..meninggal dunia... Demikian juga saat dia mendengar suara burung itu terdengar dari kejauhan, tidak lama kemudian suaminya yang lagi berada diluar kota , memberi kabar, kalau tante suaminya yang tinggal di Semarang baru saja menutup usia.........
Demikian kejadian itu terus dan terus terjadi. Setiap sehabis mendengar suara sendu burung pritgantil, maka tidak berapa lama dia akan mendengar berita kerabatnya meninggal dunia. Sedekat mana hubungan dekat kekerabatan dari yang meninggal, atau posisi yang meninggal, tergantung jauh dekatnya posisi burung tersebut pada posisi Puspa sedang berada.
Tadinya Bella dan Reno kedua anaknya tidak begitu mempedulikan, setiap kali mamanya menceriterakan tentang adanya hubungan antara suara burung pritgantil dengan berita kematian.....Tetapi karena kejadiannya berkali-kali, dan senantiasa TERBUKTI nyata, akhirnya hal tersebut NYANTOL pula dimemori kedua anaknya. Dan karena hal tersebut anak -anaknyapun menjadi TERPENGARUH, demikian juga suaminya.
Setiap mendengar suara sendu burung pritgantil tit...tit...tit..tiiririrrrriiiiiiiiiiiiiit...........maka mereka jadi bertanya-tanya SIAPA ya? Maksudnya siapa nih yang akan meninggal dunia....
Hingga saat ini, Puspaningati belum berhasil menganalisis, menemukan JAWABAN tentang logikanya, keterkaitan antara suara burung pritgantil dan berita kematian.....Meskipun hal tentang PERTANDA itu sudah dialami Puspaningati bertahun-tahun, tetap saja ada RASA SEDIH, PILU, WAS-WAS yang dirasakan Puspa saat mendengar sura burung itu.
Kemarin pagi , Reno anak keduanya bilang ke Puspa, kalau mendengar suara burung pritgantil, dan suaranya sangat amat dekat, bahkan disekitar pohon kersen dibelakang rumah........Puspa sebenarnya agak heran. Tidak biasanya, Reno mau ceritera yang begituan. Meskipun Bella dan Reno sudah mulai percaya tentang keterkaitan antara suara burung pritgantil dengan berita kematian berdasarkan BUKTI yang berkali-kali ditemui, tetapi mereka jarang membahasnya
”Tumben Reno... kamu cerita sama Mommy...” Puspa bertanya pada Reno.......”Yah aku tadi denger jelas banget je...didekat sini...tapi mom ga dengar kan?” Jawab Reno sedikit cengar cengir, tersenyum penuh arti.....Seperti memendam satu perasaan........
Tenyata pagi hari berikutnya, sekitar jam 5.00 pagi, saat Puspa membuka jendela kamar tidurnya yang menghadap kepohon kersen dibelakang rumah, suara titi...tit..tit.tiriri....iiit.... itu terdengar jelas sekali.....Burung itu seperti melayang berputar-putar diseputaran belakang rumah Puspa.....Cukup lama pritgantil tadi berputar sambil memperdengarkan suara tit...tit...tit......triiiiiit..tit..tit..tit...
Kalau biasanya, berita kematian waktunya hampir berurutan, tanpa ada jarak yang terlalu lama dengan suara pritgantil, kali ini agak beda....
Sampai sehari, dua hari, tiga hari, seminggu, dua minggu........berita kematian tidak didengar , baik oleh Puspa, Reno, Bella atau papanya anak-anak.........
Puspa juga agak heran.....tidak seperti biasanya..... . Karena sudah cukup lama tidak ada berita apapun, maka merekapun melupakan kejadian tersebut.......
Tepatnya, satu bulan dari suara burung tadi didengar oleh Reno dan Pusapa......
Terlihat kerumunan dan kesibukan tetangga dan banyak orang dirumah Puspa.....Ada suara isak tangis yang memilukan dari dalam rumah. Semua raut wajah menampakkan kesedihan yang mendalam. Semua yang memenuhi halaman, juga dalam rumah Puspa menampakkan keharuan, kesedihan, sekaligus kekagetan.....
Tidak ada yang menduga...tidak ada yang menyangka.........
Diruang keluarga rumah itu...diatas dipan terbujur kaku sesosok jasat masih ditutup sehelai kain batik tulis..............Satu persatu tetamu mengelailingi jasat itu...Ada yang memeluk sambil sesenggukan, ada yang duduk bersimpuh untuk mendoakan..........
Pelan-pelan........saat ada yang menyingkap kain batik dibagian wajah jasat itu.....terlihat...wajah nan ayu, dengan tersungging senyum yang menawan, seolah-olah seseorang yang lagi tidur lelap dengan mimpi indahnya.............
Puspaningati.........telah meninggalkan dunia ini, sebelum berhasil menganalisis, dengan pertimbangan-pertimbangan LOGIKA dibalik keterkaitan antara sura burung pritgantil dengan berita kematian...........
THIT....THIT.....THIT...THrRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT...THIT.THIT..THIT..........
Burung itu nangkring dipohon kersen dibelakang rumah Puspa....... Sedih, pilu......menghanyutkan........
Rahasia ini....hanya Tuhan yang MAHA MENGETAHUI.........
Surabaya, 09-09-09 09:09:09
UPW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar