Minggu, 27 September 2009

BUAH MANGGA


POHON MANGGA

Asriningtamani tersenyum, menyaksikan pohon mangga yang ditanam dirumah barunya,setahun yang lalu sudah mulai tumbuh . Bahkan pertumbuhannya sangat pesat, dan sudah mulai berbunga…Buah yang ranum sebentar lagi bisa dipetiknya bersama suami dan anak-anaknya. Dan bisa dibagikan kesaudara dan tetangga - tetangganya

Tiba-tiba Asri terhenyak kaget sendiri, disaat dia sadar, bahwa sebentar lagi dia bersama suami dan anak-anaknya harus meninggalkan rumah dan halaman yang ditumbuhi pohon mangga itu. Tinggal menghitung hari mereka harus pindah. Bahkan barang-barang dan perabotan sudah dipak, tinggal diberangkatkan.
Impian Asri harus pupus, karena Asri dan keluarganya harus pindah kekota lain, sehubungan kepindahan tugas kantor suaminya, yang tidak bisa tidak mengharuskan seluruh keluarga , Asri dan anak-anaknya menyertai suaminya . Dan rumah itu sudah akan dikontrak pak Luhur beserta keluarganya. Pak Luhur adalah teman sejawat suaminya, yang kebetulan juga dipindahkan dari Jakarta ke Solo, dan menempati posisi suaminya dikantor lama yang segera akan ditinggalkan.

Demikianlah hari H kepindahan Asri dan keluarganya tiba. Semua barang-barang dan perbotan yang sudah dipak dan dimasukkan truk milik biro ekspedisi, siap diberangkatkan. Rencananya, Truk yang mengangkut perbaotan Asri berangkat duluan, sedang Asri, suami dan anak-anaknya menyusul dengan kendaraan pribadi.

Mobil yang mengangkut Asri beserta keluarga, pelan-pelan mulai menyusuri halaman rumah tinggal mereka yang ditumbuhi beberapa pohon mangga....teduh dan asri.......Sampai didepan gerbang rumah, Asri yang duduk disamping suaminya yang menyopir, membuka kaca jendela mobil disampingnya. Asri hendak menitipkan pesan pada Pak Daliman tukang kebunnya, yang baru akan menyusul mereka setelah Pak Luhur dan keluarga datang. Setelah membukakan gerbang, pak Daliman tergopoh – gopoh tunduk sopan menghampiri jendela mobil samping Asri. :”Pak Daliman, sementara Pak Daliman belum menyusul saya, rawat baik-baik tanaman-tanaman dan pohom – pohon mangga yang ada ya pak,,,,jangan lupa menyirami dan menyemprot kalau ada hama yang menyerang.”...Jawab pak Daliman: ”Dalem bu....akan saya laksanakan semua pesan ibu....Sugeng tindak...”. Sambil menutup kaca jendela mobil kembali ,. Sementara mobil mulai meninggalkan rumah itu, Asri masih menoleh memperhatikan pohon-pohon mangga di kebun dihalaman rumahnya, hingga pohon mangga tadi sudah tidak terlihat lagi oleh Asri......

Dalam mobil Asri bergumam lirih......: ”Yang MENANAM...dialah yang akan MENUAI BUAHnya.........”

”Sebetulnya siapa ya yang paling berhak MENUAI BUAH dari pohon yang ditanam?
Yang menuai benihnya dan menanam, atau yang menyirami, memupuk dan menyianginya atau yang tidak ngapa – ngapain ya?”

Asri kaget, karena suaminya yang sedang pegang kemudi ternyata mendengar gumamannya dan menyahutinya :” Mommy itu pasti ga rela alias tidak ikhlas ya......pohon-pohon mangga yang ditanam dan dirawat bersama pak Daliman, sebentar lagi berbuah ranum, manis...tapi yang memetik justru pak Luhur dan keluarga nya? He...he..he...”
”Yaah....ikhlaskan saja mom.......percayalah kalau mommy ikhlas....maka buah yang lebih lezat, lebih ranum akan diperoleh mommy........toh kalau cuma mangga, kita bisa beli disupermarket...nggak kalah kok lezatnya..” Suami Asri berbicara sedikit menggoda tapi sebenarnya mengandung kata-kata yang berusaha menghibur sang istri sekaligus menyejukkan hati Asri.......
”Tapi.....” Asri yang nampaknya belum puas dengan jawaban suaminya, kata –katanya dipotong oleh suaminya......”Sudahlah mom...kalau toh didunia ini belum bisa memetik buahnya...Insya Allah kalau AKHERAT memang betul-betul ada mommy akan menuainya disana....Bukan lagi hanya mangga yang lezat...tapi PENCERAHAN ABADI hadiah dari segala hadiah...BUAH dari segala BUAH ke IKHLASAN dan KEBAIKAN yang diTANAM saat hidup didunia......”
”Ha...ha...ha..yah sudahlah...mungkin rejekinya pak Luhur dan keluarganya...siapa tahu itu juga hasil dari apa yang diTANAM pak Luhur dan keluarganya selama ini ditempat lain, dan menuainya dirumah kita......” Ikhlas atau tidak, toh tidak pantas aku mengambil buah-buah mangga itu, selagi kita sudah pindah rumah, dan rumah itu sudah dikontrak oleh pak Luhur,,,,,,” ”Jadi lebih baik mommy IKHLAS kan saja......”
Akhirnya suasana dalam mobil yang semula agak tegang menjadi cair dan nyantai, penuh tawa dan keikhlasan dari Asri suami dan anak-anaknya.......

Dalam hidup, tetap yakinilah bahwa siapa MENANAM, MEMUPUK dan MERAWAT baik itu BUAH atau BUNGA dalam arti yang sesungguhnya. Bisa juga segala KEBAIKAN ataupun KEBURUKAN pastilah akan MENUAInya..... Buah yang diPETIK bisa langsung pada saat yang ditanam itu berbuah, , atau BUAH HASIL AKUMULASI dari yang selama ini ditanam. Bisa jadi ditempat dimana dia menanam, atau ditempat lain yang tidak kita ketahui.................

Surabaya, 2009-09-27
UPW

Jumat, 25 September 2009

SELILIT DISELA GIGI GELIGI



Tiga bulan terakhir ini, Centini sudah mulai merasakan, bahwa gigi geliginya sering mendapat masalah, karena banyak gigi-giginya yang berlubang. Khususnya, disaat selesai makan daging atau ayam, maka selalu saja ada daging yang menyangkut disela-sela gigi geliginya, dan hobi bercokol disela-sela giginya yang berlubang…….Jika tidak dibersihkan dengan bantuan tusuk gigi, atau sikat gigi maka serat daging itu tidak mau pergi dari sela-sela giginya. Yang lebih fatal lagi, jika nyangkutnya terlalu dalam, maka disikat atau diogrok2 (Jw) dengan tusuk gigi tetap saja kerasan dan diam, bergeming ditempatnya…Dan terpaksalah Centini merogoh kocek untuk meminta bantuan dokter gigi (minta bantuan atau saling menguntungkan ya?.....he..he..)..

Tiba-tiba ada terbersit ide SEDIKIT KONYOL dan EDAN dari Centini......dia kepingin membuat PERCOBAAN dengan RESIKO tidak main-main, menyangkut dirinya sendiri....

Selilit yang berSARANG sangat dalam disela-sela gigi berlubang Centini dibiarkan, dicoba tidak dibersihkan, tidak diutik……Dia diamkan selama dua hari…………….
Centini tidak berusaha untuk menghilangkan selilit tadi, dia hanya berdoa, memohon kepada Tuhan supaya selilit itu HILANG atau tidak lagi bercokol digiginya dengan sendirinya……

Apa yang terjadi? Ternyata selilit itu tidak beranjak sedikitpun dari lubang gigi Centini, bahkan membuat PERMASALAHAN BARU yakni rasa LINU yang luar biasa yang dirasakan Centini….. Selilit itu ternyata TIDAK MAU BERANJAK atau tidak mau hilang sendiri ….. bahkan menimbulkan masalah baru yang MENYAKITKAN………Padahal Centini sudah berdoa terus menerus…..

Itulah percobaan yang dilakukan oleh Centini ………
Ternyata hanya dengan DOA tanpa BERBUAT SESUATUPUN……sekecil apapun masalah yang dihadapi…….maka bukannya masalah tersebut akan selesai dengan sendirinya…tetapi justru masalah itu menjadi BERKEMBANG MEMBESAR…….dan menimbulkan EFEK-EFEK kemana-mana……..

Tuhan memberikan yang PALING SEMPURNA dibanding mahluk-mahluk lain yang diciptakanNYA………
Seharusnyalah dengan BEKAL YANG LEBIH dari yang lainnya itu manusia akan mengembangkan KEMAMPUANnya, BERIKHTISAR seMAKSIMAL mungkin untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya……
DOA dan IKHTISAR……..seharusnya SEIRING SEJALAN dan TIDAK TERPISAHKAN.........

Wass
Surabya, 26 September 2009
UPW

Kamis, 24 September 2009

MACAN


Dirumahku ada seekor kucing kampung yang kami pelihara. Karena memang lucu, bersih ekornya panjang dan coraknya persis seekor macan mini. Kucing itu aku namai MACAN......
Statusnya adalah milik Braam anakku...Tapi PRAKTEKnya justru aku yang lebih banyak PORSI PERHATIAN ke dia. Dari RUTININITAS dan KONSISTENSI memberi makan dan mengelusnya...
Minggu pagi, saat aku dan Braam dirumah, si MACAN berbaring nyantai.....dari berbaring disofa....kemudian kebawah, berbaring dilantai bawah meja makan...sebentar kemudian beralih berpindah tempat berbaring dibawah jemuran, disisi bagian belakang halaman rumah........

Rupanya hal itu menarik perhatian Braam. Braampun nyeletuk ::”Enak ya jadi kucing.....bisa berpindah-pindah berbaring seenaknya dari satu tempat ketempat lainnya”.........Sayapun tersenyum sambil mengomentari apa yang barusaja dikatakan Braam........”Braam....si MACAN pasti tersenyum mendengar komentarmu tadi ya.....” Pasti MACAN akan berkata dalam batinnya …....”Mas Braam ini LUCU, ANEH BIN AJAIB.......aku yang seekor kucing cuma bisa berbaring berpindah-pindah saja kok di IRI....””Padahal MANUSIA kan bisa LEBIH BANYAK yang bisa dia lakukan?” “Manusia bisa sekolah...bisa nyopir mobil...bisa pergi kemana-mana sendiri......dan banyaklah yang bisa dia lakukan dibanding aku seekor kucing...”
Braam pun tersenyum cenagr cengir mendengar komentarku.........Itulah seCUIL gambaran MANUSIA..........Kadang-kadang LUPA pada apa KELEBIHAN yang sudah diBERIKAN TUHAN padanya...

UPW

Senin, 21 September 2009

MANUSIA TIDAK LEPAS DARI KESALAHAN.....




PANASE mongso ketigo
SIREP soko GUYURAN UDAN sak kedepane moto.....
PANASE ATI
SIRNO ono ing dino kang FITRI ....


NGATURAKEN

SUGENG RIYADI 1 SYAWAL 1430 H


LEBARAN DAHAR KUPAT
PARING PANGAPUNTEN KULO GADAH LEPAT...
NYUWUN GUNGING PANGAKSAMI.......
ING DINTEN INGKANG FITRI....
SEDOYO KESALAHAN LINEBURNO
ING DINTEN PUNIKO......

0 - 0 ya...
Start dari yang BAIK menuju YANG LEBIH BAIK...

FROM THE BEST for ALL THE BEST

Selasa, 08 September 2009

SUARA SENDU PRITGANTIL


SUARA SENDU PRITGANTIL….


Puspaningati perempuan setengah baya yang masih bugar dan cantik itu, . lagi-lagi mendengar suara tit…tit..tit…titiiiiiiiiit tit tititiiiiiiit……… Suara itu menyiratkan suatu kesedihan.......Burung itu dikenal Puspa dengan nama Pritgantil dari almarhumah eyang puterinya, disaat kanak-kanak Puspa...

Ada banyak suara burung yang masing-masing seolah menyiratkan sesuatu. Ada suara burung hantu yang terkesan mencekam. Burung parkit yang berkesan ramai, cerewet dan ceria...Burung tekukur yang klasik, mengesankan kuno mengingatkan akan ”priyayi-priyayi Jawa” jaman dahulu, Burung Kulik, dengan suara kulik....kulik tuuuu......yang menurut para sesepuh pertanda akan ada maling atau pencuri didekat-dekat burung tadi bersuara (apalagi jika bertengger dipohon-pohon didekat-dekat rumah).. Dan masih banyak lagi suara burung, yang sekali lagi memberikan kesan tersendiri bagi yang mendengarnya. Tuhan Sang PENCIPTA langit dan bumi ini, memang benar-benar LUAR BIASA.......Burungpun dari macam dan suaranya kalau dihitung mungkin bisa ribuan, bahkan jutaan...

Kalau mendengar suara burung pritgantil Puspa selalu memberitahukannya pada suaminya, anak-anaknya, bahkan kakak dan saudara-saudara dekatnya. Baik secara langsung, jika suami atau anak-anaknya sedang ada dirumah, atau tidak sedang kekantor atau tidak sedang keluar kota atau ke Luar Negeri. Atau jika sedang berjauhan, pasti diberitahukannya via sms atau telpun.
Puspa termasuk perempuan modern yang berpendidikan tinggi, sehingga cara berpikirnyapun adalah cara berpikir oarng yang berpendidikan. Bahkan banyak hal yang dia analisis dengan logika, bukan takhayul.

Puspa muda atau Puspa remajanya bahkan dinilai teman-teman lelakinya sebagia PEREMPUAN KURANG BERPERASAAN alias PEREMPUAN ”LOGIS”. Karena Puspa lebih banyak menggunakan logika berpikirnya dibanding perasaan atau emosinya, termasuk sikapnya terhadap lelaki.....
Selalu saja kejadian-kejadian yang dia alami dievaluasi dan dianalisa dengan logika.
Hong Sui, Feng Suipun dinilai Puspa sebagai ILMU PENGETAHUAN yang bisa dilogikan, dibanding sekedar KEPERCAYAAN atau TAKHAYUL. Contohnya, dia berpendapat, sangatlah logis, jika dalam Feng Sui dianjurkan tidak menempatkan closet menghadap langsung kepintu kamar mandi. Menurut Puspa, closet yang diletakkan tepat menghadap kepintu masuk kamar mandi, jelas sangat mengganggu, baik dari gangguan pandangan yang kurang sedap, jika pintu dalam kondisi terbuka, dan gangguan bau, apalagi jika itu di Indonesia, yang mayoritas kamar kecil didisain sebagai kamar mandi basah, dimana masih menggunakan air sebagai bilasnya.

Tapi, khusus yang satu ini, tentang pritgantil ini, Puspa masih belum menemukan LOGIKA nya.......Setiap sehabis mendengar suara burung pritgantil , baik itu jarak jauh apalagi jarak dekat, maka sebentar kemudian, Puspa akan menerima berita duka, yakni salah seorang kerabat dekatnya meninggal dunia. Entah teman, atau saudara. Semakin dekat suara burung pritgantil itu didengar, maka semakin dekat atau semakin KENAL DEKAT pula Puspa pada yang meninggal tersebut.
Itu berpuluh-puluh kali terjadi.

Suatu ketika burung pritgantil itu jelas-jelas nangkring dipohon kersen dibelakang rumahnya dan berbunyi tit...tit..tiit.tiiiiiit..titti.tit... Tidak lama kemudian
ibu Margono, tetangga tiga rumah dari rumahnya ..meninggal dunia... Demikian juga saat dia mendengar suara burung itu terdengar dari kejauhan, tidak lama kemudian suaminya yang lagi berada diluar kota , memberi kabar, kalau tante suaminya yang tinggal di Semarang baru saja menutup usia.........
Demikian kejadian itu terus dan terus terjadi. Setiap sehabis mendengar suara sendu burung pritgantil, maka tidak berapa lama dia akan mendengar berita kerabatnya meninggal dunia. Sedekat mana hubungan dekat kekerabatan dari yang meninggal, atau posisi yang meninggal, tergantung jauh dekatnya posisi burung tersebut pada posisi Puspa sedang berada.

Tadinya Bella dan Reno kedua anaknya tidak begitu mempedulikan, setiap kali mamanya menceriterakan tentang adanya hubungan antara suara burung pritgantil dengan berita kematian.....Tetapi karena kejadiannya berkali-kali, dan senantiasa TERBUKTI nyata, akhirnya hal tersebut NYANTOL pula dimemori kedua anaknya. Dan karena hal tersebut anak -anaknyapun menjadi TERPENGARUH, demikian juga suaminya.

Setiap mendengar suara sendu burung pritgantil tit...tit...tit..tiiririrrrriiiiiiiiiiiiiit...........maka mereka jadi bertanya-tanya SIAPA ya? Maksudnya siapa nih yang akan meninggal dunia....

Hingga saat ini, Puspaningati belum berhasil menganalisis, menemukan JAWABAN tentang logikanya, keterkaitan antara suara burung pritgantil dan berita kematian.....Meskipun hal tentang PERTANDA itu sudah dialami Puspaningati bertahun-tahun, tetap saja ada RASA SEDIH, PILU, WAS-WAS yang dirasakan Puspa saat mendengar sura burung itu.
Kemarin pagi , Reno anak keduanya bilang ke Puspa, kalau mendengar suara burung pritgantil, dan suaranya sangat amat dekat, bahkan disekitar pohon kersen dibelakang rumah........Puspa sebenarnya agak heran. Tidak biasanya, Reno mau ceritera yang begituan. Meskipun Bella dan Reno sudah mulai percaya tentang keterkaitan antara suara burung pritgantil dengan berita kematian berdasarkan BUKTI yang berkali-kali ditemui, tetapi mereka jarang membahasnya
”Tumben Reno... kamu cerita sama Mommy...” Puspa bertanya pada Reno.......”Yah aku tadi denger jelas banget je...didekat sini...tapi mom ga dengar kan?” Jawab Reno sedikit cengar cengir, tersenyum penuh arti.....Seperti memendam satu perasaan........
Tenyata pagi hari berikutnya, sekitar jam 5.00 pagi, saat Puspa membuka jendela kamar tidurnya yang menghadap kepohon kersen dibelakang rumah, suara titi...tit..tit.tiriri....iiit.... itu terdengar jelas sekali.....Burung itu seperti melayang berputar-putar diseputaran belakang rumah Puspa.....Cukup lama pritgantil tadi berputar sambil memperdengarkan suara tit...tit...tit......triiiiiit..tit..tit..tit...

Kalau biasanya, berita kematian waktunya hampir berurutan, tanpa ada jarak yang terlalu lama dengan suara pritgantil, kali ini agak beda....
Sampai sehari, dua hari, tiga hari, seminggu, dua minggu........berita kematian tidak didengar , baik oleh Puspa, Reno, Bella atau papanya anak-anak.........
Puspa juga agak heran.....tidak seperti biasanya..... . Karena sudah cukup lama tidak ada berita apapun, maka merekapun melupakan kejadian tersebut.......

Tepatnya, satu bulan dari suara burung tadi didengar oleh Reno dan Pusapa......
Terlihat kerumunan dan kesibukan tetangga dan banyak orang dirumah Puspa.....Ada suara isak tangis yang memilukan dari dalam rumah. Semua raut wajah menampakkan kesedihan yang mendalam. Semua yang memenuhi halaman, juga dalam rumah Puspa menampakkan keharuan, kesedihan, sekaligus kekagetan.....
Tidak ada yang menduga...tidak ada yang menyangka.........
Diruang keluarga rumah itu...diatas dipan terbujur kaku sesosok jasat masih ditutup sehelai kain batik tulis..............Satu persatu tetamu mengelailingi jasat itu...Ada yang memeluk sambil sesenggukan, ada yang duduk bersimpuh untuk mendoakan..........

Pelan-pelan........saat ada yang menyingkap kain batik dibagian wajah jasat itu.....terlihat...wajah nan ayu, dengan tersungging senyum yang menawan, seolah-olah seseorang yang lagi tidur lelap dengan mimpi indahnya.............

Puspaningati.........telah meninggalkan dunia ini, sebelum berhasil menganalisis, dengan pertimbangan-pertimbangan LOGIKA dibalik keterkaitan antara sura burung pritgantil dengan berita kematian...........
THIT....THIT.....THIT...THrRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT...THIT.THIT..THIT..........
Burung itu nangkring dipohon kersen dibelakang rumah Puspa....... Sedih, pilu......menghanyutkan........

Rahasia ini....hanya Tuhan yang MAHA MENGETAHUI.........


Surabaya, 09-09-09 09:09:09

UPW

Kamis, 03 September 2009

GEMPA.......


Jujur aku sebenarnya cukup TRAUMA dengan GEMPA sejak GEMPA di Aceh, apalgi saat melanda Jogja, dan SEBAGIAN RUMAHKU dan PAGAR LUAR HANCUR

Kemarin terjadi

GEMPA LAGI.......DUH KAYAK APA YA RASANYA JIKA GEMPA ITU BERPENGARUH PADA JEMBATAN SURAMADU ?TERAYUN-AYUN DITENGAH LAUTAN LEPAS......

Tuhan MENGAYAK lagi........Yang BANYAK DOSANYA ditinggal dulu dibumi ini untuk memperbaiki...atau justru SEBALIKnya kah?

Berikut tulisan yang pernah aku tulis saat terjadi GEMPA JOGJA 2006 yll....

GEMPA DI JOGJA

Gempa di Yogya…. Telah meluluh lantakkan kota…..
Petaka bagi rakyat papa..........menyisakan derita dan trauma......
Gempa di Yogya membuat porak poranda
Alam, rumah dan seisinya.......
Membuat pilu bagi sanak keluarga...
Suami kehilangan istri.......atau sebaliknya
Anak kehilangan bapak , ibunya atau kedua-duanya
Orangtua kehilangan anaknya...
Pacar kehilangan kekasihnya........

Namun....

Cinta tidak pernah sirna BAGI YANG MASIH MANUSIA...........
Bagi yang masih manusia..... justru cinta semakin membara............ cinta ada dimana
mana.......
Segala iri, dengki, sakit hati, permusuhan menjadi sirna...........
Gempa di Jogja menjadi perekat cinta kasih ...
Antar politikus.......
Antar suku bangsa....
Antar tetangga....
Antar anak bangsa....
Cancut taliwanda bersama-sama bahu membahu.... saling menyapa, menghibur dan bekerja sama
Membangun kembali kota ini.....
Beras, lauk pauk, air dan tenaga..... berpacu... berbondong,... menghibur, menyejukkan hati... membungkus lara.....menyembuhkan lapar dan dahaga......

Gempa di Jogja... menambah pelajaran berharga bagi siapa saja....
Juga anak bangsa dinegeri tercinta Indonesia......

Gempa Jogja membawa berkah
Bagi penjual tenda, sembako, mi instan, air mineral,jasa pengangkutan,bahan bangunan,peralatan tukang, pengusaha koran,spanduk, stasiun radio, televisi dll..dll juga
Bagi pemburu berita ... bagi sukarelawan, seniman ...karena dengan karya-karya mereka.... yang telah disumbangkan ......menjadi amalan bagi mereka.
Bagi siapa ya..........?????

Ya Tuhan
Hentikan bencana ini....
Turunkanlah pelajaran, berkah bukan dari bencana........

Surabaya 06-06-06 jam 06-06
Unik Wardhono