HEBOH soal PENIPUAN - PENIPUAN via SMS, baik yang menggunakan MODUS OPERANDI SEDOT PULSA, TRANSFER UANG VIA REKENING, maupun NGEMIS PULSA dengan mengatas namakan MAMA,juga ANAK. Yang kalau tidak segera dicegah pasti akan tumbuh semakin MBULET, dari NGEMIS PULSA dengan mengatas namakan PAPA, ADIK, KAKAK, CUCU, CICIT, BUYUT, EMBAH, SIMBOK, UTHEG2 GANTUNG SIWUR, TETANGGA, TEMAN, BESAN, MERTUA, MUSUH BEBUYUTAN dan lain-lain, sampai meminta sumbangan atau TRANSFER dengan mengatas namakan perseorangan, organisasi sosial, pejabat dan lain -lain......
Penipuan macam NGEMIS PULSA sebetulnya sudah saya ALAMI sekitar lebih dari 4 tahunan yang lalu.... PENIPU mendapatkan nomor hp saya via PENGUMUMAN REUNI yang disiarkan via televisi.....
Tapi dasar saya ini menganggap diri saya sendiri "PREMAN GADUNGAN" dan mantan DETEKTIF SWASTA (meskipun tak terdaftar), maka saya sudah TANGGAP ING SASMITA, ANTENE diubun2 saya mendenging-denging, mengISYARATKAN akan sesuatu yang TIDAK BERES. Waktu itu SANG PENIPU menggunakan nama kakak kelas saya, yang kebetulan samasama PANITYA/PENGURUS REUNI itu. Karena BAHASA tulisannya ANEH, maka sayapun KONFIRMASI kepada kakak kelas yang namanya diCATUT oleh si penipu tadi....... Dan KETAHUANLAH kalau itu hanya TIPU2.... Dan bukannya TAKABUR, tapi ya Alhamdulilllah selama ini Tuhan SENANTIASA menghindarkan dari segala bentuk penipuan, termasuk yang baru saja saya beberkan diatas.....
Dan..... rupanya TIPUAN jenis tersebut semakin diKEMBANGkan.... dan jadilah BERBAGAI MACAM bentuk penipuan yang MARAK sekarang ini melalui SMS dan TELPUN GELAP, dengan NOMOR GELAP..... Bisa jadi penipuan ini tidak selamanya BERHASIL, tetapi, tetap saja sms2/telpun2 itu menimbulkan GANGGUAN......
Dengan KONDISI yang sudah TERLANJUR RUWET seperti sekarang ini, maka MAU TIDAK MAU menjadikan banyak pihak, utamanya konsumen memDUGA-DUGA.... jangan-jangan... ada PERMAINAN/KERJASAMA dari OKNUM ORANG DALAM, OKNUM PENGAMBIL KEBIJAKAN dan pihak - pihak lainnya.....
Jika DUGAAN itu benar, maka sejauh mana PRIVASI/DATA PRIBADI para konsumen TERJAGA KEAMANANnya??
Memang seperti MAKAN BUAH SIMALAKAMA.......Kalau konsumen (termasuk PARA PENIPU) harus REGRISTASI, maka data lebih MUDAH dilacak (tentunya kalau SISTEM ADMINISTRASInya benar)......tetapi disisi lain sekaligus DATA LENGKAP lebih MUDAH DIPEROLEH oleh para penipu, tentunya jika ada OKNUM ORANG DALAM yang bekerjasama dengan PENIPU.......
Nah sebagai yang BERKECIMPUNG di bidang TEKNOLOGI INFORMSI yang semakin CANGGIH, tentunya PIHAK-PIHAK TERKAIT akan bisa menSIASATI, tentunya dengan KECANGGIHAN KEMAJUAN TEKNOLOGI yang ada, sehingga PENIPUAN bisa DIHAPUSkan, KEAMANAN dan KENYAMANAN KONSUMEN senantiasa TERJAGA..........
Surabaya,
13-11-11
upw
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar