
TANGGUNG JAWAB YANG COMPREHENSHIP (MENYELURUH TIDAK SEPOTONG-SEPOTONG)
Kendaraan dijalan raya dari detik demi detik, menit, jam, hari, bulan tahun……meningkat luar biasa. Utamanya kendaraan roda dua.
Lebih lima tahun yang lalu saya pernah menyoroti hal ini, khususnya kendaraan roda dua dengan tajuk RODA DUA SANG RAJA JALANAN.
Kalau bicara masalah berkendara, maka, tentunya itu akan menyangkut KESELAMATAN DIRI SENDIRI dan orang lain, KENYAMANANA DIRI SENDIRI dan orang lain.
Dalam KEGIATAN ini sebenarnya melibatkan BANYAK PIHAK dan PERALATAN dimana satu dan lain saling berkaitan, menjadi satu kesatuan yang seharusnya dikelola dengan cara COMPREHENSHIP, menyeluruh, TIDAK SEPOTONG-SEPOTONG .
Itu menyangkut antara lain :
- manusia yang mengendarai/pengendara/sopir
- infrastruktur, seperti jalan dan sebagainya
- rambu-rambu lalin
- kendaraan yang dikendarai
- regulasi
- petugas dalam hal ini bisa polisi lalin dan sebagainya
- dan lain-lain
KHUSUS dalam topic ini saya menyoroti dari SISI PENGENDARA (meskipun secara KESELURUHAN, berarti saya hanya menyoroti SATU BAGIAN saja dari SATU KESATUAN yang seharusnya TIDAK TERPISAHkan)
SISI PENGENDARA :
Sebagai pengendara, memang dibutuhkan PENGENDARA YANG BERTANGGUNG JAWAB.
Apa pula itu? Ya pengendara harus SIAP LAHIR BATIN , bertanggung jawab pada KESELAMATAN DIRI SENDIRI dan ORANG LAIN bagaimana itu?
Sebelum mengendarai kendaraannya (baik itu roda dua , tiga , empat maupun roda berapapun), Baik itu bermesin maupun tidak, yang penting saat akan meluncur dijalan,
Maka :
1. KENDARAAN harus disiapkan.......diCEK secara seksama baik itu sepeda tanpa
mesin, apalagi dengan mesin... Kelengkapan, dongkrak dan peralatan lainnya
(jika sewaktu-waktu diperlukan saat diperjalanan) tidak terkecuali spion,
pompa sabuk pengaman, helm dan lain-lain...
Hal ini untuk menghindari jika ada masalah dijalan pada saat dikendarai
tidak menghambat perjalanannya juga MENGHAMBAT PENGENDARA lain,
Misalnya mogok ditengah jalan...
Termasuk jika terjadi gembos, dimana ditempat sepi, akan riskan
terhadap perampokan.
2. Persiapkan diri. Jangan sampai terburu-buru, siapkan SIM,STNK IDENTITAS DIRI
dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan kendaraan yang dikendarai
dan antisipasi jika terjadi SESUATU dijalan.
3. lain-lain
Nah setelah READY....maka barulah pengendara BERDOA MOHON KESELAMATAN dan MELUNCURLAH dijalan, menyatu dengan PENGENDARA YANG LAIN
Selama MENGENDARAI KENDARAAN maka yang perlu diperhatikan :
1. Hindarkan mengendarai dengan earphone yang bersuara keras terpasang
ditelinga...agar telinga tetap waspada terhadap SUARA-SUARA disekitarnya
2. Hindarkan mata JELALATAN.. agar mata tetap waspada terhadap JALAN
DIDEPAN, SAMPING KIRI, KANAN, BELAKANG...
3. Hindarkan tangan SRAWEAN KEMANA-MANA agar tangan tetap MANTAP PADA
KENDALINYA (saya pernah alami sendiri gara-gara srawean, mobil saya NYOSOR 3
mobil didepan saya...akibatnya ya bisa diperkirakan sendiri.......)
4. Hindarkan MELAMUN....agar pikiran dapat terkonsentrasi pada ARAH YANG MAU
DITUJU (pengalaman saya sendiri, gara-gara melamun atau asyik ngoceh dengan
teman disamping saya dalam berkendara mobil,...e...tahu-tahu jalan yang
seharusnya saya lewati TERLEWAT JAUH BANGET )
5. Hindarkan merokok atau beraktifitas lainnya selama berperan sebagai yang
drivernya...agar .......(idem no 3)
6. Patuhilah rambu-rambu, dengan catatan perlu juga SESUAIKAN Sikon dilapangan
(jalan)...Karena bisa jadi karena tidak menyesuaikan kondisi lapangan, kita
malah ditabrak atau ketabrak.......artinya bagaimana?
TIDAK SEMUA pengendara PATUH pada rambu-rambu....nah kita bukan menjadi tidak patuh pada rambu-rambu, tetapi jika ada yang NEKAD ya kita berusaha MENGHINDARI supaya tidak tertabrak atau ditabarak....
Surabaya, 2009-10-20
UPW
Wah sebenarnya masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan
Berikut TULISAN saya beberaa tahun yanglalu
SEPEDA MOTOR SANG RAJA JALANAN
Sebelum membuat beberapa alternatip solusi tentang kendaraan bermotor khususnya SEPEDA MOTOR, saya ingin menyoroti beberapa hal.
Prilaku manusianya, dalam hal ini pengendara sepeda motor.
Kenapa banyak orang memiliki kecenderungan ingin naik sepeda motor? Hal tersebut dikarenakan :
1. Secara umum lebih ringkas, praktis, murah (dibanding naik bemo,bis dan mobil). (Apalagi masih bisa mengangkut satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, anak bisa sampai 2 atau 3 orang). Masuk gang-gang kecil juga oke.
2. Bagi golongan muda, yang laki2 senang karena kalau diboncengi cewek (pacarnya) lebih mesra karena dipeluk.
(salah satu fakta yang dikemukakan anak saya yang kepengin sekali dibelikan sepeda motor, sebagaimana saya kemukakan diatas. Dia selalu ngiri kalau lihat pemuda naik sepeda motor dipeluk pacarnya yang bonceng dibelakang. Sampai komentar anak saya tadi diketawain budenya yang waktu itu bersama-sama semobil dengan kami.)
Tapi sampai detik ini berdasar pertimbangan cukup riskan mengendarai sepeda motor (mudah dicuri, mudah ditodong, mudah kecelakaan) TIDAK SAYA BELIKAN alias SAYA TOLAK. Bahkan sudah dibelikan papanya mobil, masih saja kepengin sekali naik sepeda motor. Dan suami saya sendiripun sebenarnya juga lebih enjoy naik sepeda motor. (Tapi sekali lagi saya tidak memperbolehkan, sehingga satu sepeda motor yang dimiliki suami saya, saya suruh pinjamkan kepegawai kami)
3. Bisa dipakai keluar kota, bawa almari, lonjoran besi, dan barang-barang bawaan lain yang bisa membahayakan diri sendiri apalagi pengguna lalu lintas lainnya
4. Bisa untuk jualan sayuran yang menggunakan keranjang buesar-buesar dan kalau dijalanan pagi hari mengendarainya kencang sekali.
5. Mudah menikung sliat-sliut dan menyelinap disela-sela kendaran-kendaraan besar lainnya.
6. Lebih berkesan “jantan” bagi anak muda khususnya laki2. Apalagi kalau untuk NGEPOT ditikungan. Wah kayak jago balap saja layaknya.
7. Perkembangan terakhir, hanya dengan uang muka 500 ribu, sudah bisa membawa pulang sepeda motor. Bahkan denger-denger kalau tidak bisa melunasi, cukup mengembalikan sepeda motor itu saja. Nah bisa untuk PAMER SEKILAS pada cewek matrek kan?
8. Persyaratan pemakaian HELM STANDAR juga belum ketat.
9. Bagi Perampok, lebih mudah menghilangkan jejak
Nah dengan adanya kecenderungan tadi, maka tidaklah heran kalau jalan raya di Surabaya khususnya, menjadi sangat marak oleh kendaraan sepeda motor tadi.
Lalu, siapa pula yang diuntungkan oleh maraknya “peminat” sepeda motor tadi?
1. Perusahaan sepeda motor dengan seluruh lini-lininya, termasuk para penjual
onderdil , pencuci dan bengkel sepeda motor.
2. Penjual asesori dan HELM ( baik yang standar maupun yang ciduk mandi)
3. Pemungut pajak. (bisa dijadikan pemasukan pendapatan daerah dll). Termasuk
kepolisian (Kepengurusan BPKB, STNK,SIM dll)
4. Pengguna sepeda motor
5. Para makelar-makelar
Lalu, siapa pula yang dirugikan?
Fakta yang saya alami, memang kadang-kadang sebagai pengemudi mobil, sering dibuat jengkel oleh ulah para pengguna sepeda motor dijalan. Tapi, tidak jarang pula, saya merasa diuntungkan, kalau pas disebuah putaran, kita mau putar balik, justru saya seringkali ikut diseberangkan oleh sekelompok sepeda motor yang ada didepan saya yang sama-sama mau belok juga.
Lalu, dari maraknya pengguna sepeda motor tadi akhirnya menimbulkan PERMASALAHAN yang cukup significant dijalan raya. Pelanggaran banyak dilakukan. Mayoritas, kecelakaan di jalan raya menimpa pengguna sepeda motor (coba SS mencari data di kepolisian tentang angka kecelakaan dijalan raya oleh pengendara /pelaku dijalan raya per hari atau perbulannya, baik yang sekedar lecet sampai yang meninggal dunia pasti terbesar adalah dari pengguna sepeda motor).
Lalu, pertanyaannya, mengapa terjadi banyak pelanggaran dan kecelakaan?
1. Semakin banyak pelaku, semakin heterogen pelaku, semakin heterogen pula
prilaku mereka. (Ibaratnya, semakin banyak anak dalam lingkup kecil
keluarga, maka akan semakin beragam tingkah polah mereka).Ada yang emosinya
tak terkendali, ngebut ditengah kota, ngepot ditempat yang tidak semestinya,
berboncengan melebihi kapasitas, tidak pakai helm standar dengan klik yang
benar, bahkan kadang2 showofforse mengendara sambil berdiri pada tempat yang
tidak seharusnya, membuka paksa jomplangan ka yang sudah ditutup, membawa
bawaan yang melebihi kapasitas, bahkan kadang2 membahayakan pengendara
lain (misalnya bawa lonjoran besi, belanjaan yang banyak dll)
2. Struktur dari sepeda motor dengan berbagai modifikasinya, menjadikan tidak
stabilnya kendaraan itu sendiri. (Rodanya hanya 2, kestabilan perlu dijaga
benar oleh pengendaranya). Menghindari oleng.
3. Jalur jalan yang dilalui, kadangkala tidak mendukung. Jalanan berlubang,
kesemrawutan dan saling berhimpitan dengan kendaraan lain, baik sesama
sepeda motor ataupun jenis kendaraan lain. Saling dahulu mendahului.
4. Lain-lain
Dari beberapa hal tersebut diatas, maka tentunya akan timbul pertanyaan. Terus bagaimana, apa solusi atau JAMU yang MUJARAB untuk menanggulangi masalah tersebut?
1. kalau memberantas pedagangnya, atau membatasi ,akan mematikan sumber2
penghasilan banyak pihak.
2. kalau menertibkan pengguna, katakanlah dengan HELM STANDAR. Mayoritas
pengguna akan keberatan dengan alasan mahal. Belum lagi helm standar untuk
anak-anak balita dan bayi, juga ibu2 sanggulan belum ada.
3. kalau diberi jalur khusus, untuk kawasan seperti raya Darmo sepertinya
sulit. Disamping lebar jalan yang sudah tidak memungkinkan, juga mahal
banget.
Lalu?
Akhirnya semua kembali kepada tingkat MORAL dan budaya masing-masing pribadi dan masyarakat terkait. Dengan jumlah pengendara yang semakin melimpah detik demi detik (data penjualan sepeda motor perhari ribuan bahkan juataan tepatnya saya lupa), maka dengan keterbatasan jumlah aparat kepolisian “IMPOSSIBLE” untuk menertibkannya, tanpa dibantu “KESADARAN” masyarakat bersangkutan. Tapi penertiban oleh aparat kepolisian harus tetap dilakukan, tanpa kenal lelah. Sedikit demi sedikit sangsi lebih ditingkatkan lagi, misalnya dengan pemakaian HELM STANDAR yang benar (dikancingkan yang benar), juga SABUK PENGAMAN, jalan-jalan diperbaiki, marka-marka jalan dipertegas.
Secara pribadi, saya punya kepercayaan. Bahwa “kematian” atau “nasib” kita ada dua pilihan : Pertama, kematian atas KEHENDAK atau RIDLOI TUHAN YME, dan satu lagi oleh GODAAN SETAN yang sebenarnya TIDAK DIRIDLOI TUHAN YME . Contoh konkrit kematian yang disebabkan oleh GODAAN SETAN atau KEBERHASILAN SETAN adalah : orang yang meninggal tertabrak kereta api, diwaktu pintu kereta sudah tertutup tapi tetap saja mencoba/nekad untuk membuka paksa.
Sebaliknya, orang yang meninggal karena RIDLO ALLAH adalah orang yang sudah berhati-hati , berupaya menjaga kesehatannya tetap saja mati.
Nah kalau sudah bicara masalah “MORAL” dan “BUDAYA”, maka waktu pembelajarannyapun nampaknya perlu waktu lama, tapi tetap dilakukan. Dan tidak boleh berhenti. Harus terus menerus. Dan yang lebih ampuh ya kita kembalikan lagi kepada DIRI SENDIRI. Tanpa ada kesadaran dan kemauan dari diri sendiri maka sangat sulit untuk dapat merubahnya. Saya tidak munafik. Saya sendiripun masih seringkali sulit untuk mendisiplinlkan diri sendiri. Tapi saya senantiasa mencoba, mencoba dan berusaha.
Jadi, penanggulangan untuk jangka pendek,
1. kanalisasi tetap dijalankan (hasilnya sudah lumayan. Surabaya lebih terrtib
dibanding Jogja (ini titipan komentar anak saya). Ini termasuk pembelajaran
yang terus-menerus kepada masyarakat akan pentingnya kedisiplinan.
2. Jalan-jalan rusak, dalam kaitan topik ini, jalur sepeda motor segera
diperbaiki.
3. Penertiban dan pemberlakuan aturan yang benar dalam pembuatan SIM. :
- anak dibawah usia yang sudah ditetapkan tidak diperkenankan
membuat/mempunyai SIM, dan mengendarai kendaraan bermotor.
- bagi pemohon SIM baru harus melakukan ujian praktek dilapangan selain teori.
- Bagi yang karena satu dan lain hal (beberapa kali melakukan pelanggaran
dijalan raya sehingga SIM nya harus ditahan), diwajibkan ujian teori dan
praktek ulang untuk mendapatkan SIM.
- Hanya yang kredibilitasnya baik saja, yangh boleh memperpanajng SIM melalui
calo. (yang tidak pernah bermasalah saja)
4. Sejak dini, disekolah-sekolah (mulai pra TK) sudah mulai diperkenalkan
disiplin berlalu lintas. Baik cara berjalan kaki, menyeberang ditempat yang
benar, apalagi berkendaraan.
5. Secara rutin (waktunya diubah-ubah) dilakukan razzia SIM,STNK,ditambah KTP
6. Secara rutin dilakukan razzia untuk sekolah-sekolah dibawah usia layak
mengendara kendaraan bermotor.
7. Dilakukan sosialisasi pengetahuan berlalu lintas yang benar melalui
iklan-iklan pelayanan masyarakat
8. Fasilitas TRANSPORTASI UMUM bus, dan sejenisnya diperbaiki
KEAMANAN,KENYAMANAN nya
Awal Januari 2004
Uniek Wardhono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar