Insya Allah bukan SEKEDAR untuk MENGELABUI/MENENANGKAN

Tidak jarang, masyarakat KURANG MAMPU, tidak paham dengan KEBUTUHAN HIDUP mereka sendiri.... Merekapun kemungkinan akan BINGUNG kalau disuruh memilih:

Mana yang lebih PRIORITAS? GRATIS PLN atau jaminan KESEHATAN, PENDIDIKAN dan CUKUP MAKAN? Pilih GRATIS PLN tapi ga mampu beli 5 kebutuhan pokok , ga mampu bayar sekolah dan menjadi TIDAK KREATIF? Atau.... Kebutuhan POKOK manusia yang lebih dulu diPRIORITASkan?
Karena jangan sampai hanya untuk MENGELABUHI dan MENENANGkan golongan MENENGAH/ATAS yang akan dinaikkan TDL nya, maka diKOMPENSASI dengan seolah-olah PEDULI RAKYAT MISKIN......

Insya Allah memang MAKSUD BAIK........

LUNA ...

Heboh Video KURANG SENONOH dari dua insan yang dikabarkan mirip public figure Luna dan Ariel , ada beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan : bisa jadi mereka sedang SIAL (karena bisa jadi banyak juga yang melakukan hal yang sama, tetapi aman -aman saja). Atau bisa jadi mereka sengaja melakukan untuk sengaja dipublikasikan. Maka :

1. Kalau ditinjau dari sisi PRIVACY, Maka sebenarnya PERBUATAN itu (Luna,dan Ariel)
pertanggung jawabannya pada Tuhan, BUKAN urusan publik, Itu urusan mereka berdua
dengan Tuhannya.
2. Jika perbuatan itu dengan SENGAJA di sebar luaskan oleh Luna, atau Ariel, atau mereka
bekerjasama berdua, atau berdua dibantu pihak ketiga, yang kesemuanya untuk
MENDONGKRAK POPULARITAS, atau maksud2 tersembunyi lainnya, yang secara
langsung maupun tidak langsung merugikan banyak pihak (masyarakat yang sengaja
maupun tidak sengaja) menyaksikannya, sehingga menimbulkan efek2 buruk, maka
sepantasnya, yang bersangkutan mendapatkan HUKUMAN yang setimpal. Apalagi, jika itu
sudah sampai MERUSAK MORAL anak-anak dibawah umur....

Yang jadi pertanyaan adalah : Penyebar luasan itu oleh siapa?jika itu BENAR dilakukan dan benar2 PRIVACY, apakah Luna dan Ariel kecolongan?Jika ya, mestinya melalui pihak hotel dimana kejadian itu berlangsung mudah dilacak siapa pelaku yang telah merekam dan menyebar luaskan?

Yah ini sekedar pendapat dan analisis "bebas" tanpa acuan..... tapi who knows? Yang penting harus pada jalur PENILAIAN OBYEKTIF.....