Selasa, 12 Mei 2009

KOALISI? UNTUK APA KEJELASAN TUJUANNYA?

KOALISI OH KOALISI………….
PANCASILA SENANTIASA PALING PAS di INDONESIA TERCINTA ini)

Saya bukan AHLI AGAMA saya hanya ingin menyuarakan hati saja :

AGAMA mengajarkan CINTA KASIH terhadap semua…….DAMAI, JUJUR, TENTREM jauh dari KONFLIK apalagi yang berdampak PERMUSUHAN yang berkepanjangan dan tiada habisnya.......
AGAMA bukan KENDARAAN untuk MENGACAU BALAUKAN BANGSA, BUMI, DUNIA dan ISInya....apalagi untuk MEMUASKAN AMBISI PRIBADInya tanpa TEPO SLIRO.........

AGAMA didasarkan pada KEYAKINAN seseorang atau mahluk hidup yang dinamakan manusia………..
KEYAKINAN akan adanya TUHAN yang sama-sama belum pernah dililihat pun semua juga didasarkan pada TIMBULnya KEPERCAYAAN yang ada diHATI YANG PALING DALAM dari seorang MANUSIA……..
KEYAKINAN HAKIKI SULIT dipaksakan….sulit diGOYANG dan diPENGARUHI oleh orang lain…….pasti MANTAB

Beruntunglah manusia yang lahir dibumi Indonesia……dengan DASAR NEGARA PANCASILA berbeda-beda tetap SATU yang menampung KEBERAGAMAN SUKU, BAHASA, dan juga AGAMA………..

Untuk itulah saya sangat menghargai jika “ORGANISASI AGAMA” tidak MELIBATKAN diri dalam kancah perpolitikan yang SARAT dengan hal-hal yang kadang urusan SPIRITUAL menjadi BIAS…………..Saya SALUT terrhadap NU…. (Insya Allah tetap konsisten dengan apa yang dilakukan sekarang dengan menarik diri dari KANCAH PERPOLITIKAN PRAKTIS)…

Dan....saya sungguh MENYESALkan pada yang HAUS KEKUASAAN dan SENANTIASA BERUSAHA MEMAKSAKAN KEHENDAK pada orang lain untuk ikut dengan apa yang DIYAKINInya apalagi soal AGAMA........
Jangan dijadikan AGAMA untuk ALAT MEMAKSAKAN KEHENDAK.....

Biarlah AGAMA dianut seseorang karena KETAULADANAN PRILAKU PENGANUTnya... BUKAN karena PANDAINYA MEMAKSAKAN KEHENDAK pada orang lain...............
Janganlah yang sudah sangat INDAH NEGARA berDASAR PANCASILA ini diUBAH dengan DASAR yang LAIN........

Apa hubungannya dengan KOALISI yang sedang MARAK?

Saya yakin pembaca pasti PAHAM MAKSUD saya............

Surabaya, 2009-05-13
Uniek

Senin, 11 Mei 2009

PRAGMATIS, IDEALIS APA DIANTARANYA?

PRAGMATIS vs IDEALIS

SOLUSI yang TIDAK TEPAT ibarat ESTAFET PERMASALAHAN....
Ibarat PEREMPUAN CANTIK JELITA dengan gaun dan riasan yang indah tapi DALEMANnya sobek-sobek, tidak karuan.....
Indah dipermukaan tapi AMBURADUL didalamnya......


Memang TIDAK MUDAH jadi PEMIMPIN yang ARIF BIJAKSANA....AMANAH, ISTIQOMAH, TABLIQ dan FATONAH.......
Bisa jadi 1 dari sejuta manusia.....

Kasus GUSUR MENGGUSUR masih MARAK timbulkan PROBLEMA BARU......apalagi jika yang digusur sudah PULUHAN TAHUN bermukim ditempat tersebut, bahkan secara tidak langsung seolah-olah DILEGALISIR oleh Pemerintah dengan mendapat fasilitas (aliran listrik dari PLN, IMB dst)...
dan yang sangat tragis jika itu terjadi pada MASYARAKAT LEMAH ekonominya.......
Sampah saja sekarang sudah banyak diupayakan untuk bisa diDAUR ULANG menjadi PRODUK yang cantik bermanfaat .........apakah manusia menjadi lebih rendah dari sampah?

Haruskah langkah PRAGMATIS yang berbalik lurus dengan IDEALIS diBUDAYAKAN pada masyarakat Indonesia?
Jika SOLUSI didapat melalui proses panjang berdasar pertimbangan skala prioritas, pada situasi, kondisi dan tuntutan hidup dan kehidupan......maka Solusi jenis ini termasuk yang IDEALIS, PRAGMATIS apa yang paling ARIF dan BIJAKSANA ya?

Karena ada yang berpendapat........ bahwa : IDEALIS menghambat kemajuan......sedangkan Langkah PRAGMATIS menuju kepada keMAJUAN dan keSUKSESAN........

Kalau menurut teman-teman yang mana yang akan dipilih?


Surabaya, 04-05-09
uniek

Sabtu, 02 Mei 2009

TUHAN ADA DIMANA-MANA

TUHAN ADA DIMANA-MANA... (Bukan hanya diatas, bukan pula hanya dibawah,tidak juga hanya disamping)

Sesungguhnya, Tuhan itu MAHA ESA, SATU adanya……..
Tapi DIA ada dimana-mana dan berSEMAYAM dilubuk hati manusia yang paling dalam, yakni HATI NURANI.......
Yang senantiasa membisikkan segala KEBAIKAN ditelinga batin kita.....
Mengajarkan ucapan melalui lidah batin dan bibir batin kita dengan kata-kata yang indah.....
Membimbing dan memandu kaki batin kita untuk melangkah pada jalan KEBENARAN..........

Surabaya, 2009-04-26
Uniek
YANG BISA MENGUBAH KEADAAN MANUSIA YA MANUSIA ITU SENDIRI........

Pendidikan Mowo Beyo..... Tapi Ono Beyo tanpo dibarengi NIAT dan keinginan untuk belajar jadi MUBAZIR.....

CATATAN-CATATAN KECIL

CATATAN-CATATAN KECIL......

Banyak ORANG-ORANG yang merasa PINTAR menyepelekan hal-hal yang kelihatannya Cuma CATATAN-CATATAN KECIL........Padahal catatan-catatan kecil jika TEPAT SASARAN justru bisa lebih diPERHITUNGKAN....

Contohnya kumpulan tulisan IBU RA KARTINI pun berisi kumpulan catatan-catatan keluh kesah RA KARTINI yang justru DISARIKAN oleh abendanon WONG LONDO....dan sekarangpun jadi LEGENDA yang SANGAT BERHARGA....
Kalau dipikir-pikir ya aneh juga ya...kenapa RA KARTINI CURHAT nya kok pada WONG LONDO? Kenapa bukan wonge dewe alias orang Indonesia?
Bisa jadi Kartini yang SMART juga sudah PERHITUNGKAN....Kalau beliau curhatnya ke wong Indonesia mungkin malah diSEPELEkan dianggap REMEH TEMEH...dianggap CATATAN-CATATAN KECIL yang tidak berharga.......Tapi jika dia curhat ke wong LONDO pasti SANGAT DIPERHATIKAN...... Dan terbukti .....catatan-catatan kecilnya menjadi CATATAN SEJARAH yang LUAR BIASA.......


Sekarang saya lagi MENGHIBUR DIRI........Saya membayangkan catatan kecilku berhasil mengetuk SASARAN...........
Dan... apapun baik langsung maupun tidak langsung, saya sedikit TERHIBUR juga 2 (dua) hal dari himbauan dalam tulisanku PILKADAL JANGAN NGADALI MASYARAKAT akhirnya TERJAWAB sudah , meskipun tentunya juga belum sepenuhnya terpenuhi . (dan mungkin masih lingkup JATIM saja?)...
Yang cukup menghibur yang saya maksudkan adalah :

1. Tentang GENCARnya KPK BERANTAS KORUPSI (meskipun korupsi masih sulit dicegah dan diberantas, tetapi paling tidak sudah ada tindakan nyata yang bikin KEDER banyak pihak juga).
(Saya meragukan kasus Antasari ketua KPK....JANGAN-JANGAN ada pihak-pihak yang merasa TERANCAM atau merasa TERGANGGU kemudian BERUSAHA MENGHENTIKAN LANGKAH Antasari dengan FITNAH...ya...ah semoga dugaan saya tidak benar dan apa yang dituduhkan ke Antasari pun tidak benar)

2. BOS dan penjelasan BOPDA dari PEMKOT Surabaya maupun Gubernur Jatim.....
Semoga KEJELASAN tentang BOS... BOPDA... dan sejenisnya berhasil disosialisasikan dengan lebih KOMUNIKATIF, TERBUKA sehingga MUDAH DICERNA oleh pihak (orang tua yang paling GAGAP atau paling DONGOK sekalipun)....Karena prioritas kan juga bagi masyarakat golongan itu......


Berikut tulisan saya yang tidak terasa sudah 4 (empat) tahun yang lalu.......tahun 2005 yll...

PILKADAL JANGAN NGADALI MASYARAKAT

Istilah yang secara tidak langsung mengandung kata KADAL mungkin memang sudah suratan.. Bisa jadi istilah tadi tepat juga sebagai peringatan bagi semua pihak yang terlibat didalam kepengurusan Pilkadal dan calon KADA nya sendiri agar tidak berusaha atau melakukan tindakan NGADALI masyarakat..
Didalam istilah Jawa Ngadali berarti ngapusi, mencederai atau mengingkari janji-janji yang sudah diucapkannya. Umumnya janji-janji yang disampaikan tersebut sifatnya hal-hal yang muluk-muluk atau kalau istilah Jawanya disebut NGGEDABRUS.. Kasihan masyarakat sekarang. Khususnya kaum miskin papa. Mereka sudah lama menderita. Penderitaan ini kalau dirunut tidak lain juga hasil, akibat, efek, atau produk dari DIKADALI.

………………….(bagian tulisan dibawah ini yang mulai terjawab)
Urutannya adalah : Pemerintah atau Oknum Pejabat Tinggi dirayu, dibutakan matanya dengan iming-iming “hadiah” material yang tidak “ternilai” harganya kembali lagi dari yang menamakan dirinya oknum Konglomerat. Oknum Konglomerat dengan dalih punya “USAHA” besar butuh modal, Modal akhirnya dapat dikeluarkan Pemerintah karena dipameri agunan yang “WAH” yang sebenanrnya juga NGADALI tadi (karena agunan yang dipamerkan sebenarnya fiktif semata) Selain itu, juga dijanjikan pembagian keuntungan antara oknum pejabat tinggi dengan oknum konglomerat dengan prosentase yang dirahasiakan (mereka saja yang tahu). Ibarat suami istri yang sedang berada dikamar yang tertutup. Hanya mereka sendiri yang tahu. Apa sedang bertengkar, bercinta, diam-diaman dan lain sebagainya
Lalu kejadian, modal dilarikan oleh oknum konglomerat dengan nilai trilyunan ke luar negeri. Oknum Pejabat yang sudah kadung dapat bagian blingsatan. Bingung nggak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akhirnya mengarang scenario dengan berbagai dalih agar terbebas dari hukuman gantung. Personil Hukum yang bisa dimintai tolong membebaskan tuduhan di ajak kompromi untuk NGADALI semua pihak terkait,.


Dan akhirnya masyarakat pula yang menerima dampak Kadal Mengkadal ini. Sehingga negara ini, menjadi negara yang sangat miskin. Perekonomian sangat jauh dari merata. Banyak yang dapat mengenyam hidup kaya, pendidikan tinggi dan mewah, tetapi jauh LEBIH BANYAK pula yang hidup dalam kemiskinan.
Untuk itulah dalam lingkup perkotaan ini, janganlah praktek kadal mengkadal ini disuburkan. Buatlah janji-janji yang sesuai dengan kondisi yang ada. Tidak perlu muluk-muluk asal dapat diujudkan dan dirasakan nyata oleh rakyat atau masyarakatnya. Marilah masyarakat diajak ikut serta terlibat dalam menentukan nasib kota/kabupaten ini. Didiklah, agar bisa menghadapi realita yang ada. Jika memang miskin, ajaklah untuk berhemat, bersama-sama bekerja keras ikut meningkatkan perekonomian. Meningkatkan SDM nya. Jika memang kaya, ajaklah “berpesta” dan tetap menjaga kekayaan tersebut.. Jangan diKADALI dengan hal-hal yang JAUH DARI KENYATAAN . Sejauh itu dilakukan dengan adil, bergandengan tangan, bahu membahu (tidak terjadi kesenjangan social yang lebar), pasti rakyat akan dengan LEGOWO mau menerimanya.
Buatlah rencana dan aturan yang jelas yang masuk akal. Baik rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang. Koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait, terintegrasi dengan baik antar satu bidang dengan bidang yang lainnya. Buatlah iklim yang sehat, sinergi yang baik antara pemerintah, masyarakat dan semua pihak terkait.
Jaga dan susun pula istilah-istilah , kata-kata. ucapan-ucapan atau janji-janji dari calon KADA yang digembar-gemborkan yang menurut penulis seringkali terdengar dan terasa “KONYOL”.

………………….(bagian tulisan dibawah ini yang mulai terjawab)
Misalnya “Kalau saya terpilih jadi KADA nanti, kaum miskin akan saya bebaskan dari biaya pendidikan” Seharusnya dijelaskan lebih bijak. Kriteria miskin itu yang mana, yang dimaksud biaya pendidikan itu yang mana. Karena masyarakat sekarang banyak yang merasa diKADALI dengan janji-janji tersebut. Bebas biaya pendidikan ternyata hanya bebas dari SPP. Uang buku, uang saku, uang transportasi, uang bayar ekstrakurikuler, uang seragam, termasuk sepatu dan lain sebagainya (yang kalau ditotal akan jauh lebih besar dari SPP) masih harus dibayar sendiri. Ibarat jauh JUDUL dari ISI nya..
Saya menjadi ingat akan satu ceritera dari suami saya yang waktu itu kunjungan kerja ke Taiwan. Melihat Taiwan yang sekarang ini sudah maju dan nampak makmur. Suami saya bertanya pada salah satu pejabat Tinggi pemerintahan disitu. :Wah tentunya dengan kondisi negara anda yang makmur begini anda menerima gaji yang sangat tinggi ya?” Jawab Petinggi Taiwan tadi : “Tidak salah. Benar sekali.” “Tapi perlu dicatat. Saya menerima gaji tinggi pada saat negara saya perekonomiannya sudah bagus. Waktu perekonomian ini masih memprihatinkan, gaji sayapun juga menyesuaikan.”
Alangkah indahnya jika hal tersebut juga diterapkan di negeri ini, dikota/didaerah di Indonesia negeri tercinta ini. Bukan justru seperti DPRD nya yang hampir setiap hari menghiasi Koran-koran dan media lain untuk meminta kenaikan gaji yang tidak tanggung-tanggung besarnya, yang sangat tidak proporsional dengan kondisi kota/daerahnya


Surabaya, 04 April 2005
Uniek Wardhono